10 Tips Sukses Hadapi Wawancara Kerja
10 Tips Sukses Hadapi Wawancara Kerja
Sebuah hal yang wajar
saat seseorang merasa grogi dan khawatir ketika akan menghadapi
interview/wawancara kerja. Spekulasi mengenai berbagai pertanyaan yang akan
diberikan HRD atau pewawancara menjadi hal yang ditakutkan seseorang saat akan
menghadapi wawancara kerja. Namun Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Karena
dengan melakukan berbagai persiapan yang tepat, Anda bisa menghadapi interview/wawancara
kerja dengan baik dan sukses diterima sebagai karyawan.
Menurut beberapa penelitian, sebelum
memutuskan untuk menerima karyawan, seorang HRD biasanya akan melihat bagaimana
kepribadian calon karyawan tersebut terlebih dahulu. Kepribadian dari calon
karyawan mempengaruhi sekitar 70 % dari penilaian, baru setelah itu yang
menjadi bahan pertimbangan selanjutnya adalah pengalaman dan keterampilan.
Sementara, background pendidikan hanya berpengaruh sekitar 18 % saja.
Tips-Tips Menghadapi Wawancara Kerja
1. Menggunakan Pakaian Sopan dan Rapi
Penampilan adalah hal paling penting
yang harus Anda perhatikan saat akan mengikuti wawancara/interview kerja. Anda
harus menggunakan pakaian yang sopan dan rapi. Beberapa warna pakaian tertentu
ternyata juga bisa memberikan kesan yang lebih di mata HRD atau pewawancara.
Berdasarkan hasil dari penelitian,
lebih dari 23 % pewawancara merekomendasikan warna biru untuk menjadi warna
pakaian saat mengikuti wawancara kerja. Hal ini menunjukkan bahwa calon
karyawan dapat bekerja dengan tim.
Sedangkan 15 % pewawancara memberikan rekomendasi
warna hitam sebagai warna pakaian yang bisa dipakai saat mengikuti wawancara
kerja. Warna hitam bisa memberikan kesan adanya kemampuan tinggi dari segi
kepemimpinan.
Tidak hanya dua warna tersebut, ada
juga warna abu-abu yang direkomendasikan untuk dipakai oleh calon karyawan.
Warna abu-abu akan memberikan kesan analitis dan logis bagi calon karyawan yang
menggunakan pakaian berwarna abu-abu. Sedangkan warna putih memberikan kesan
bahwa si pemakai pakaian berwarna putih ini adalah orang yang terorganisir.
Di
sisi lain, Anda juga bisa memilih warna coklat untuk dipakai karena warna ini
bisa mengindikasikan karakter yang dapat diandalkan.
Sebaiknya Anda tidak
menggunakan pakaian berwarna oranye karena warna ini sangat tidak
direkomendasikan. Warna oranye akan memberikan kesan bahwa calon karyawan
adalah orang yang tidak profesional.
Selain itu, warna merah juga tidak
direkomendasikan untuk dipakai sebagai warna pakaian karena akan memberikan
kesan provokatif meskipun di sisi lain penggunanya akan terlihat lebih menonjol
daripada yang lain.
2. Melakukan Kontak Mata Ketika Bertatap Muka Pertama Kali
Saat bertatap muka
pertama kali dengan pewawancara atau HRD, Anda harus melakukan kontak mata,
misalnya pada saat bersalaman. Anda harus menghilangkan rasa gugup, khawatir
dan jengah saat Anda sudah memasuki ruangan. Apalagi saat sesi wawancara
berlangsung, Anda harus menjaga kontak mata dengan pewawancara.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Northeastern University, seseorang akan terlihat lebih
cerdas saat melakukan kontak mata ketika berbicara daripada yang tidak
melakukan kontak mata.
3. Mengikuti Bahasa Tubuh Pewawancara
Fenomena psikologis bunglon
merupakan sebuah kondisi dimana seseorang cenderung saling menghargai dan
menyukai ketika salah satunya mempunyai bahasa tubuh yang sama. Anda bisa
mengikuti tips wawancara kerja ini.
Jika pewawancara mencondongkan tubuh ke
depan, maka Anda bisa mengikuti gerakannya. Tetapi jangan lakukan cara ini
secara berlebihan, lakukanlah sewajarnya saja. Cara ini juga menunjukkan bahwa
Anda benar-benar memperhatikan dan tertarik dengan apa yang dikatakan
pewawancara.
4. Membiarkan Telapak Tangan Terbuka dan Menyatukan Jari-Jari
Tips wawancara kerja selanjutnya
yaitu Anda harus memperhatikan gerakan tangan Anda. Alasannya karena gerakan
tangan berkontribusi dan memberikan kesan yang tersampaikan pada sebuah
wawancara kerja.
Anda harus membiarkan telapak tangan Anda terbuka karena ini
menunjukkan ketulusan. Sedangkan jika Anda menyatukan ujung-ujung jari tangan,
ini menunjukkan rasa percaya diri.
Letakkan tangan Anda di bawah karena
cara ini akan menunjukkan keinginan untuk mendominasi lawan bicara. Tetapi Anda
harus ingat bahwa Anda tidak boleh menyembunyikan tangan karena akan memberikan
kesan ada sesuatu yang Anda tutupi.
Sebaiknya Anda juga tidak
mengetuk-ngetukkan jari karena ini bisa berarti ketidaksabaran. Begitu juga
dengan melipat tangan, cara ini bisa menunjukkan ketidaksetujuan atau sikap
defensif.
5. Menyesuaikan Jawaban dengan Usia Pewawancara
Usia pewawancara biasanya juga
berbeda-beda. Dan hal ini akan mempengaruhi pertanyaan-pertanyaan yang akan
diberikan dan juga cara Anda menjawab pertanyaan tersebut. Anda tentu harus
bersikap sesuai dengan usia pewawancara.
Untuk usia antara 20-30 tahun, seorang
pewawancara lebih menyukai hasil kerja dalam bentuk visual daripada berupa
lembar portofolio dan sangat menghargai kemampuan multitasking.
Untuk pewawancara yang berusia
antara 30-50 tahun, mereka biasanya lebih menghargai kreativitas dan calon
karyawan yang dapat menyeimbangkan kehidupan personal dan karir.
Sedangkan bagi
pewawancara yang berusia antara 50-70 tahun, mereka lebih suka kepada calon
karyawan yang pekerja keras dan dapat menghargai pencapaian sang pewawancara.
Bagi pewawancara yang berusia 70-90 tahun, mereka akan lebih melihat kepada
loyalitas dan komitmen terhadap pekerjaan sebelumnya.
6. Terlihat Ekspresif Saat Berbicara
Intonasi dan cara berbicara juga
sangat penting untuk diperhatikan. Apabila Anda ingin terlihat seperti orang
yang lebih pintar, maka Anda harus menghindari cara berbicara dengan nada
monoton. Anda harus berbicara dengan intonasi yang lebih cepat saat memberitahu
informasi yang kurang penting.
Sedangkan saat Anda menjelaskan informasi yang
penting, cobalah untuk mengurangi kecepatan berbicara dengan nada yang lebih
pelan. Tambahkan dengan gerakan tangan namun jangan berlebihan.
7. Tidak Perlu Terlalu Menyombongkan Diri
Saat mengikuti wawancara kerja,
pasti Anda ditanya mengenai kelebihan dan kekurangan. Sebagian besar calon
karyawan akan menyombongkan diri saat ditanya tentang kelebihannya. Di mata
pewawancara, hal ini dapat memberikan kesan tidak jujur.
Jawaban bahwa Anda
seorang pekerja keras akan sangat meyakinkan apabila Anda menyertai dengan
bukti yang konkrit misalnya dengan menunjukkan hasil pencapaian sebelumnya.
8. Bersikap Tegas dan Ramah
Saat mengikuti wawancara
kerja, Anda harus benar-benar memperhatikan berbagai hal. Seorang calon
karyawan yang terlihat cemas akan cenderung mengalami kegagalan saat mengikuti
wawancara kerja.
Cemas yang berlebihan dapat membuat pewawancara salah
paham dan merasakan kesan kurang hangat. Sehingga, Anda akan dinilai memiliki
kepribadian kurang tegas karena volume suara yang sangat kecil dan dapat
membuat Anda merasa kesulitan saat menjawab pertanyaan saat diajukan
pewawancara.
9. Tidak Perlu Terlalu Banyak Senyum
Memang senyum yang terlihat di wajah
Anda akan membuat Anda menjadi pribadi yang lebih ramah. Namun, Anda tidak
perlu selalu tersenyum setiap saat karena cara ini terasa seperti
dibuat-buat.
Berbeda halnya saat Anda
melamar pekerjaan pada posisi customer service atau tenaga penjualan, pekerjaan
ini memang menuntut seseorang untuk lebih banyak tersenyum. Sedangkan untuk
pekerjaan yang membutuhkan keahlian di luar komunikasi, Anda bisa menunjukkan
keramahan yang tidak berlebihan.
10. Mempersiapkan Diri Untuk Menjawab Pertanyaan yang Tidak Terduga
Hal yang paling mengkhawatirkan bagi
seseorang yang mengikuti wawancara kerja yaitu saat mendapat pertanyaan yang
tidak terduga dan kurang nyaman. Berbagai pertanyaan akan diberikan untuk
mengetahui seluk beluk, motivasi dan kepribadian Anda. Salah satu pertanyaan
yang tidak mudah dijawab adalah apakah calon karyawan siap menunda rencana pernikahan,
tentu ini merupakan jawaban yang tidak mudah.
Sebaiknya Anda juga menyiapkan pertanyaan
yang harus ditanyakan saat interview, misalnya bagaimana sistem kerja, apakah
kontrak atau permanen, dan lain sebagainya.
Posting Komentar
Posting Komentar